Posted on Leave a comment

Framing Kamera Foto & Video

Terdapat banyak teknik yang perlu dipahami dalam fotografi dan videografi, selain menguasai sudut pengambilan gambar, kita juga perlu memahami berbagai jenis framing kamera. Framing mengacu pada cara kita menempatkan objek (foreground) dan latar belakang (background) dalam bingkai gambar. Tujuannya adalah agar foto atau video yang kita hasilkan terlihat seimbang dalam penempatan dalam bingkai. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas!

Extreme Long Shot (ELS)

Extreme Long Shot adalah jenis framing yang sangat luas dan jaraknya jauh dari objek yang difoto. Pemandangan dan suasana lebih dominan daripada objeknya. Tujuan framing ini adalah untuk memberikan kesan yang luas dan mengidentifikasi suasana lingkungan secara menyeluruh. Ini adalah jenis framing terjauh dalam teknik ini.

Vey Long Shot (VLS)

Very Long Shot merupakan jenis framing yang bertujuan untuk mengidentifikasi suasana. Meskipun cakupannya lebih sempit daripada Extreme Long Shot, framing ini masih jaraknya sangat jauh dari objek sehingga lebih banyak menampilkan latar belakang dan lingkungan sekitar. Latar belakang masih mendominasi framing ini. 

Long Shot (LS)

Long Shot menampilkan pemandangan yang luas tanpa kehilangan detail dari objek yang difoto. Objek terlihat dengan jelas dari jarak jauh, sementara latar belakang masih memainkan peran yang dominan.

Medium Long Shot (MLS)

Medium Long Shot sudah memotong sebagian dari objek. Namun, suasana pemandangan masih lebih mendominasi framing ini. Pada objek manusia, biasanya ditampilkan dari atas lutut hingga ujung kepala. Jika potongan objek tepat di lutut, sering disebut Knee Shot.

Medium Shoot (MS)

Medium Shot menciptakan keseimbangan antara objek (foreground) dan latar belakang. Framing ini terasa seimbang dan cocok digunakan dalam berbagai situasi. Pada objek manusia, framing ini menampilkan dari pinggang hingga ujung kepala.

Medium Close Up (MCU)

Marvel Studios’ BLACK PANTHER..T’Challa/Black Panther (Chadwick Boseman)..Photo: Matt Kennedy..©Marvel Studios 2018

Medium Close Up menampilkan wajah dan sebagian atas tubuh objek, dan masih memperlihatkan peran latar belakang. Pada manusia, framing ini menampilkan dari bagian dada hingga ujung kepala.

Close Up (CU)

Close Up menampilkan wajah secara penuh, sehingga sangat cocok untuk memperlihatkan ekspresi. Objek menjadi fokus utama dan mendominasi framing, sementara latar belakang hanya berperan sebagai pengisi. Pada manusia, framing ini menampilkan bagian atas bahu, leher, hingga atas kepala.

 

Big Close Up (BCU)

Big Close Up adalah jenis framing yang menyoroti detail objek pada wajah, dengan sudut pengambilan yang lebih sempit, sehingga menekankan ekspresi yang kuat dan jelas. Framing ini didominasi oleh wajah.

Extreme Close Up (ECU)


Extreme Close Up menampilkan detail bagian tubuh objek. Framing ini sangat dekat dan menunjukkan detail dari satu bagian objek, mengisi bingkai secara penuh.

Objek yang digunakan tidak terbatas pada manusia saja, jenis framing ini dapat diterapkan pada apa pun, baik itu hewan, tumbuhan, atau benda mati seperti jam tangan atau pemandangan. Namun, inti dan panduan telah dijelaskan dengan rinci sebelumnya. Semoga Anda dapat memahami dan membedakan jenis framing yang ada.

sumber: portaldekave.com

Posted on Leave a comment

Memperbaiki Kualitas Suara Dengan Adobe Audition

Dalam produksi audio visual terkadang kita menomorduakan kualitas audio, yg penting gambarnya bagus maka video akan bagus, ya jika video anda hanya berisi musik yg sudah di rekam dgn baik di sebuah studio rekaman.

nah bagaimana dengan Produksi audio visual yg membutuhkan suara kita sebagai pengisi suara seperti Dubbing Film, Narator pada berita, atau produksi lainnya.

Nah berikut adalah tahapan dalam perekaman suara :

  1. Recording, Pastikan kualitas suara dan rekaman baik, karena jika kualitas suara buruk akan merepotkan di tahap selanjutnya.
    • Posisikan sumber suara dekat dengan microphone.
  2. Setelah direkam, kemudian Kurangi Noise, dengan melakukan proses Noice Reduction
    • Seleksi timeline yg berisi suara noise, yg biasanya berbunyi zzzzzzZhhhh
    • Klik Tab Effect –> Noise Reduction –> Capture Noise Print atau tekan tombol Shift+P, fungsinya untuk merekam suara noice yg mengganggu, sehingga nanti adobe audition dapat menghapus suara tersebut.
    • ulangi lagi Klik Tab Effect –> Noise Reduction Process–> coba berbagai macam konfigurasi untuk mendapatkan hasil terbaik

3. Tambahkan Equalizer, untuk mendapatkan hasil yg maksimal sehingga suara kita tidak terdengar datar. equalizer terletak di Effect –> Filer and EQ –> Graphic Equalizer 20 bands, kemudian sesuaikan equalizer, buatlah percobaan untuk mendapatkan hasil yg baik

Graphic Equalizer 20 Bans

4.Kompres & Normalize, untuk menyeimbangkan suara secara keseluruhan sehingga tidak ada bagian suara yg lebih keras atau lebih pelan. caranya : Effect –> Amplitude Compression –> Single Band Compressor silahkan melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yg sesuai, bisa juga mencoba preset yg tersedia, jika sudah klik apply

Single band kompresor
Salah satu Preset yg tersedia di single band compresor yaitu Voice Over 2

5. Normalize, dalah penerapan jumlah penguatan konstan ke rekaman audio untuk membawa amplitudo ke tingkat target (norma), maka akan di sesuaikan perekaman sinyal tertinggi dan terendah, cara mengaplikasinyannya klik Effect –> amplitude and compression –> Normalize -6db untuk biasanya untuk rekaman suara voice over.

tampilan layar Normalize

Posted on Leave a comment

Belajar komposisi Foto sederhana

Apa itu komposisi fotografi?

komposisi dapat di artikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap.

oleh karena itu, hal yang hars dilakukan fotografer sebelum memotret adalah melihat dan mempelajari terlebih dauhulu kondisi di sekitar, kemudian merancang dimana harus menempatkan objek, apa saja yang akan di masukan atau tidak ke dalam foto.

Berikut ada beberapa komposisi foto sederhana yang dapat di pelajari untuk menjadikan foto lebih keren dari biasanya.

1. Komposisi foto Rule of third

Ini adalah komposisi yang paling umum. Paling sering disebutkan oleh orang-orang di mana pun.

Teorinya kita punya 2 garis vertikal dan 2 garis horizontal yang besarnya sama. Kemudian kita meletakkan objek pada salah satu objek tersebut.

Pada dasarnya, prinsip ‘rule of thirds‘ adalah membagi bidang foto kamera menjadi tiga bagian sama besar, baik vertikal maupun horizontal. Dengan demikian, kamu akan melihat 9 kotak pada display kameramu dan ada 4 titik yang bertemu di tengah bidang.

Nah, empat titik pertemuan tersebut merupakan daerah yang paling menarik bagi mata ketika melihat sebuah gambar. Dengan meletakkan point of interest foto pada salah satu titik tersebut, maka gambar yang dihasilkan akan terlihat lebih menarik dan seimbang.

2. Komposisi foto Pattern and repetition

Nama lainnya adalah pola dan pengulangan. Dengan memanfaatkan bentuk-bentuk yang serupa dan seukuran untuk dijadikan sebagai komposisi foto. Untuk mengambil komposisi seperti ini, objek yang difoto harus punya jumlah yang banyak. Misalnya kita bisa memotret genteng, batu-bata, ubin, tangga, dan lain sebagainya.

3. Komposisi foto Framing

Framing di sini bukan berarti sebuah bingkai foto, tetapi sebagai fotografer harus jeli dalam memanfaatkan benda-benda untuk dijadikan bingkai di foto kita

Misalnya anda bisa membingkai objek dengan memanfaatkan pohon, pagar, jendela, pintu, dll

Jadi model berada di dalam bingkai tersebut sebelum kita foto.

4. Komposisi foto Leading lines

Dengan memaanfaatkan garis-garis yang ada di sekitar kita untuk membuat komposisi foto.

Misalnya dengan menempatkan garis pada satu foto, kemudian menempatkan objek utama kita pada titik di mana garis tersebut berakhir.

5. Komposisi foto Simetry

Pada komposisi ini objek ditempatkan di tengah frame dalam imajiner ada garis yang memotong antara sisi kiri dan kanan, atau atas dan bawah.  kemudian objek diletakkan di tengah, sehingga pada sisi kiri dan kanan hasilnya sama/sejajar/simetris/seimbang.

disarikan dari berbagai sumber.