Jika anda membutuhkan vpn yg bisa anda kelola sendiri, dan juga ingin menjadikan komputer anda menjadi server dan sekaligus memiliki Ip Statis walaupun menggunakan isp dengan ip dinamis (seperti indihome) wireguard solusinya. setelah instalasi selesai anda akan mendapatkan ip public yg di sediakan oleh penyedia server anda. akan tetapi tidak semua penyedia server membuka akses ke aplikasi ini.
Setelah Anda menjalankan perintah, ia akan meminta port. Port default dapat dikosongkan atau masukkan 51820 dan tekan enter.
Sekarang masukkan nama klien sesuai preferensi Anda dan tekan enter.
Sekarang akan menampilkan daftar server DNS untuk klien. Saya telah memilih AdGuard, ketik nomornya, dan tekan enter. Dan Tekan tombol apa saja untuk melanjutkan.
Setelah instalasi selesai Anda akan melihat kode QR yang dapat digunakan untuk mengkonfigurasi konfigurasi VPN di iPhone atau Android. File konfigurasi terletak di bawah /root dengan nama klien mark.conf. Jalurnya adalah /root/mark.conf
Unduh file .conf ke sistem lokal Anda:
Jalankan jendela terminal di sistem lokal Anda dan ketik yang berikut ini:
Ini akan terhubung ke VPS Anda dan memintanya untuk mentransfer mark.conf ke folder /Users/admin/desktop lokal Anda. Transfer akan berhasil.
Atau Anda dapat menggunakan metode SFTP untuk terhubung ke server menggunakan klien FTP apa pun dan mengunduh file ke sistem lokal Anda.
Sekarang unduh aplikasi WireGuard dari WireGuard.com sesuai os yg digunakan.
Perbedaan antara kabel LAN Cat 5 (Category 5) dan Cat 6 (Category 6) terletak pada spesifikasi teknis yang mempengaruhi kualitas, kecepatan, dan performa jaringan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kabel LAN Cat 5 dan Cat 6:
Kecepatan Maksimum:
Cat 5: Kabel Cat 5 memiliki kecepatan maksimum hingga 1000 Mbps (1 Gigabit per detik) dengan frekuensi operasional hingga 100 MHz.
Cat 6: Kabel Cat 6 memiliki kecepatan maksimum hingga 10 Gbps (10 Gigabit per detik) dengan frekuensi operasional hingga 250 MHz. Namun, perlu dicatat bahwa kecepatan 10 Gbps hanya dapat dicapai pada jarak yang pendek (hingga sekitar 55 meter), sedangkan untuk jarak yang lebih jauh, kecepatannya akan menurun.
Kualitas Sinyal:
Cat 5: Kabel Cat 5 dirancang untuk mengirimkan sinyal dengan baik dalam jarak hingga 100 meter. Namun, semakin jauh jaraknya, semakin besar kemungkinan adanya degradasi sinyal.
Cat 6: Kabel Cat 6 memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mempertahankan kualitas sinyal yang kuat dalam jarak hingga 55 meter. Ini membuatnya lebih cocok untuk penggunaan jarak pendek, seperti dalam lingkungan kantor atau rumah.
Kualitas Penghantaran Sinyal:
Cat 5: Kabel Cat 5 menggunakan kawat tembaga berukuran 24 AWG (American Wire Gauge) atau 26 AWG. Ini membuatnya lebih rentan terhadap interferensi dan gangguan listrik.
Cat 6: Kabel Cat 6 menggunakan kawat tembaga berukuran 23 AWG atau lebih besar. Ini memberikan isolasi yang lebih baik terhadap interferensi elektromagnetik, sehingga mengurangi potensi gangguan dan menjaga kualitas sinyal yang lebih baik.
Keberlanjutan Masa Depan:
Cat 5: Kabel Cat 5 telah lama digunakan dan saat ini lebih umum digunakan pada instalasi yang lebih lama atau untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan transfer data yang lebih rendah.
Cat 6: Kabel Cat 6 dianggap sebagai standar yang lebih baru dan lebih canggih.
Meskipun kecepatan transfer yang paling tinggi hanya dapat dicapai dalam jarak pendek, Cat 6 memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan jaringan yang lebih canggih dan siap menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.
Perlu diingat bahwa kualitas dan performa jaringan juga dipengaruhi oleh faktor lain, seperti konektor, patch panel, dan peralatan jaringan lainnya. Pastikan selalu menggunakan kabel yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi jaringan Anda.
Sekitar jam 9 pagi 08/05 melintas di Jl. Jendral Sudirman Seberang Bank Mandiri tepatnya Ruko No. 4 puluhan orang berjejer antri masuk ke salah satu ruko itu, terlihat penitia begitu sibuk mengarahkan para pengunjung untuk selalu menjaga jarak juga mewajibkan cuci tangan sebelum masuk, eh tapi keran air nya keren loh touchless tanpa sentuh air lansung mengalir, keren yaa (maaf norak baru liat keran air kaya gitu).
Akhirnya tergoda untuk ikut antri, dan beruntung di hari perdana opening Store Resmi SBK Sukabumi ini untuk 500 pembeli pertama bisa mendapatkan PROMO Beli 1 Dapat 3,
Makin penasaran dengan begitu antusiasnya masyarakat Kota Sukabumi dengan Siliwangi Bolu Kukus (SBK) sampai segitunya antri demi sebuah Bolu Kukus, ga ada kerjaan gtu bu-ibu sampai rela panas-panasaan antri bulan puasa lagi, demikian fikir saya, fikiran ini harus di simpan sampai buka nanti, jawaban akhir nanti setelah jam buka, selanjutnya mari kita berfikir positif karena ini bulan ramadhan, ingat “jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati lentera hidup ini” begitu kata Aa.
Setelah cuci tangan, cek suhu, dan memastikan diri pakai masker akhirnya masuk lah ke ruangan yg sebenarnya cukup luas tp mendadak jadi sempit karena banyak nya orang yg ingin mendapatkan bolu kukus ini.
Etalase pertama langsung mata tertuju ke Bolu Kukus Rasa Jeruk Garut, aneh saja knapa bolu yg biasanya rasa cokelat, keju tp ini rasa buah2an, ambil ini, ambil itu & cekout di kasir, karena dadakan lupa ga bawa uang cash beruntung mereka menyediakan berbagai macam metode pembayaran termasuk metode pembayaran baru yaitu QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yaitu pembayaan dengan menggunakan 1 QR Code yang bisa menerima semua bank dan wallet, seperti shopee, dana, ovo, BCA, MAndiri, BJB dll.
Bayar, terus pulang solat dzuhur dan langsung tidur, selain tidurnya orang yg puasa itu ibadah juga biar cepet magrib, sengaja Bolu kukus rasa jeruk garut ini di simpan di list buka urutan pertama karena penasaran dengan rasanya, dan benar saja baru di buka saja wangi jeruk nya begitu kuat dan menyegarkan, dan setelah di coba ternyata bolunya sangat lembut dan rasa jeruk nya membuat bolu ini terasa segar, cocok bagi anda yang memang sudah bosan dengan makanan manis seperti saya yg sebenarnya kurang suka dengan produk kue.
Dirumah istri saya hobi nya bikin kue, walaupun bukan untuk dijual tp semua kue2an buatan rumah selalu ada, ini yg membuat lidah saya jadi imun atau bosan melihat dan merasakan kue. Tapi produk Bolu rasa alternative ini cocok buat saya, mungkin nanti akan saya coba rasa Alpukat Mentega,Stroberi Ciwidey, Ubi Cilembu, Ketan Kelapa, Talas Bogor, Maaf rasa cokelat dan susu untuk sementara saya simpan di urutan terakhir dulu, mungkin nanti kalau rasa bosan saya dengan rasa susu, cokelat sudah surut akan saya coba deh.
Bagi yang penasaran dan hobi ngejar promo infonya 9-11 Mei 2021 berlaku pembelian 2 Box Bolu Klasik maka mendapat gratis 1 Box Bolu Asih ukuran S, berlaku untuk 100 pembeli pertama.
Informasi lebih lanjut : Call Center di nomor 1500-556 atau chat center melalui WhatsApp/Telegram : 0811-8250-044 | LINE Official : @siliwangibolukukus | Aplikasi Siliwangi Bolu Kukus yang tersedia di Android (Google Play), iOS (AppStore), dan Windows (Windows
Terdapat banyak teknik yang perlu dipahami dalam fotografi dan videografi, selain menguasai sudut pengambilan gambar, kita juga perlu memahami berbagai jenis framing kamera. Framing mengacu pada cara kita menempatkan objek (foreground) dan latar belakang (background) dalam bingkai gambar. Tujuannya adalah agar foto atau video yang kita hasilkan terlihat seimbang dalam penempatan dalam bingkai. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas!
Extreme Long Shot (ELS)
Extreme Long Shot adalah jenis framing yang sangat luas dan jaraknya jauh dari objek yang difoto. Pemandangan dan suasana lebih dominan daripada objeknya. Tujuan framing ini adalah untuk memberikan kesan yang luas dan mengidentifikasi suasana lingkungan secara menyeluruh. Ini adalah jenis framing terjauh dalam teknik ini.
Vey Long Shot (VLS)
Very Long Shot merupakan jenis framing yang bertujuan untuk mengidentifikasi suasana. Meskipun cakupannya lebih sempit daripada Extreme Long Shot, framing ini masih jaraknya sangat jauh dari objek sehingga lebih banyak menampilkan latar belakang dan lingkungan sekitar. Latar belakang masih mendominasi framing ini.
Long Shot (LS)
Long Shot menampilkan pemandangan yang luas tanpa kehilangan detail dari objek yang difoto. Objek terlihat dengan jelas dari jarak jauh, sementara latar belakang masih memainkan peran yang dominan.
Medium Long Shot (MLS)
Medium Long Shot sudah memotong sebagian dari objek. Namun, suasana pemandangan masih lebih mendominasi framing ini. Pada objek manusia, biasanya ditampilkan dari atas lutut hingga ujung kepala. Jika potongan objek tepat di lutut, sering disebut Knee Shot.
Medium Shoot (MS)
Medium Shot menciptakan keseimbangan antara objek (foreground) dan latar belakang. Framing ini terasa seimbang dan cocok digunakan dalam berbagai situasi. Pada objek manusia, framing ini menampilkan dari pinggang hingga ujung kepala.
Medium Close Up (MCU)
Medium Close Up menampilkan wajah dan sebagian atas tubuh objek, dan masih memperlihatkan peran latar belakang. Pada manusia, framing ini menampilkan dari bagian dada hingga ujung kepala.
Close Up (CU)
Close Up menampilkan wajah secara penuh, sehingga sangat cocok untuk memperlihatkan ekspresi. Objek menjadi fokus utama dan mendominasi framing, sementara latar belakang hanya berperan sebagai pengisi. Pada manusia, framing ini menampilkan bagian atas bahu, leher, hingga atas kepala.
Big Close Up (BCU)
Big Close Up adalah jenis framing yang menyoroti detail objek pada wajah, dengan sudut pengambilan yang lebih sempit, sehingga menekankan ekspresi yang kuat dan jelas. Framing ini didominasi oleh wajah.
Extreme Close Up (ECU)
Extreme Close Up menampilkan detail bagian tubuh objek. Framing ini sangat dekat dan menunjukkan detail dari satu bagian objek, mengisi bingkai secara penuh.
Objek yang digunakan tidak terbatas pada manusia saja, jenis framing ini dapat diterapkan pada apa pun, baik itu hewan, tumbuhan, atau benda mati seperti jam tangan atau pemandangan. Namun, inti dan panduan telah dijelaskan dengan rinci sebelumnya. Semoga Anda dapat memahami dan membedakan jenis framing yang ada.
Dalam produksi audio visual terkadang kita menomorduakan kualitas audio, yg penting gambarnya bagus maka video akan bagus, ya jika video anda hanya berisi musik yg sudah di rekam dgn baik di sebuah studio rekaman.
nah bagaimana dengan Produksi audio visual yg membutuhkan suara kita sebagai pengisi suara seperti Dubbing Film, Narator pada berita, atau produksi lainnya.
Nah berikut adalah tahapan dalam perekaman suara :
Recording, Pastikan kualitas suara dan rekaman baik, karena jika kualitas suara buruk akan merepotkan di tahap selanjutnya.
Posisikan sumber suara dekat dengan microphone.
Setelah direkam, kemudian Kurangi Noise, dengan melakukan proses Noice Reduction
Seleksi timeline yg berisi suara noise, yg biasanya berbunyi zzzzzzZhhhh
Klik Tab Effect –> Noise Reduction –> Capture Noise Print atau tekan tombol Shift+P, fungsinya untuk merekam suara noice yg mengganggu, sehingga nanti adobe audition dapat menghapus suara tersebut.
ulangi lagi Klik Tab Effect –> Noise Reduction Process–> coba berbagai macam konfigurasi untuk mendapatkan hasil terbaik
3. Tambahkan Equalizer, untuk mendapatkan hasil yg maksimal sehingga suara kita tidak terdengar datar. equalizer terletak di Effect –> Filer and EQ –> Graphic Equalizer 20 bands, kemudian sesuaikan equalizer, buatlah percobaan untuk mendapatkan hasil yg baik
Graphic Equalizer 20 Bans
4.Kompres & Normalize, untuk menyeimbangkan suara secara keseluruhan sehingga tidak ada bagian suara yg lebih keras atau lebih pelan. caranya : Effect –> Amplitude Compression –> Single Band Compressor silahkan melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yg sesuai, bisa juga mencoba preset yg tersedia, jika sudah klik apply
Single band kompresorSalah satu Preset yg tersedia di single band compresor yaitu Voice Over 2
5. Normalize, dalah penerapan jumlah penguatan konstan ke rekaman audio untuk membawa amplitudo ke tingkat target (norma), maka akan di sesuaikan perekaman sinyal tertinggi dan terendah, cara mengaplikasinyannya klik Effect –> amplitude and compression –> Normalize -6db untuk biasanya untuk rekaman suara voice over.
komposisi dapat di artikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap.
oleh karena itu, hal yang hars dilakukan fotografer sebelum memotret adalah melihat dan mempelajari terlebih dauhulu kondisi di sekitar, kemudian merancang dimana harus menempatkan objek, apa saja yang akan di masukan atau tidak ke dalam foto.
Berikut ada beberapa komposisi foto sederhana yang dapat di pelajari untuk menjadikan foto lebih keren dari biasanya.
1. Komposisi foto Rule of third
Ini adalah komposisi yang paling umum. Paling sering disebutkan oleh orang-orang di mana pun.
Teorinya kita punya 2 garis vertikal dan 2 garis horizontal yang besarnya sama. Kemudian kita meletakkan objek pada salah satu objek tersebut.
Pada dasarnya, prinsip ‘rule of thirds‘ adalah membagi bidang foto kamera menjadi tiga bagian sama besar, baik vertikal maupun horizontal. Dengan demikian, kamu akan melihat 9 kotak pada display kameramu dan ada 4 titik yang bertemu di tengah bidang.
Nah, empat titik pertemuan tersebut merupakan daerah yang paling menarik bagi mata ketika melihat sebuah gambar. Dengan meletakkan point of interest foto pada salah satu titik tersebut, maka gambar yang dihasilkan akan terlihat lebih menarik dan seimbang.
2. Komposisi foto Pattern and repetition
Nama lainnya adalah pola dan pengulangan. Dengan memanfaatkan bentuk-bentuk yang serupa dan seukuran untuk dijadikan sebagai komposisi foto. Untuk mengambil komposisi seperti ini, objek yang difoto harus punya jumlah yang banyak. Misalnya kita bisa memotret genteng, batu-bata, ubin, tangga, dan lain sebagainya.
3. Komposisi foto Framing
Contoh Komposisi Framing, foto diambil dari berbabagi sumber
Framing di sini bukan berarti sebuah bingkai foto, tetapi sebagai fotografer harus jeli dalam memanfaatkan benda-benda untuk dijadikan bingkai di foto kita
Misalnya anda bisa membingkai objek dengan memanfaatkan pohon, pagar, jendela, pintu, dll
Jadi model berada di dalam bingkai tersebut sebelum kita foto.
4. Komposisi foto Leading lines
Dengan memaanfaatkan garis-garis yang ada di sekitar kita untuk membuat komposisi foto.
Misalnya dengan menempatkan garis pada satu foto, kemudian menempatkan objek utama kita pada titik di mana garis tersebut berakhir.
5. Komposisi foto Simetry
Pada komposisi ini objek ditempatkan di tengah frame dalam imajiner ada garis yang memotong antara sisi kiri dan kanan, atau atas dan bawah. kemudian objek diletakkan di tengah, sehingga pada sisi kiri dan kanan hasilnya sama/sejajar/simetris/seimbang.
tujuan perjalanan kali ini kemana aja yg panting ke pantai, akhirnya kita mulai mengunjungi area geopark ciletuh, disana banyak tempat yg di kunjungi terutama melihat sunset dari ketinggian puncak dharma.
setelah puas kami menuju area cisolok untuk mencari penginapan yg sudah kita pesan melalui aplikasi booking.com, tujuannya agar mendekati destinasi selanjutnya yaitu Bayah.